Jumat, 02 Desember 2011

Pelantikan Lembaga Formal 2011

Hari/tanggal : Rabu, 12 Oktober 2011
Tempat : Aula Gedung Q lt.3
















HASIL LOMBA KJI DAN KBGI

HASIL LOMBA KJI DAN KBGI
Hari / tanggal : Sabtu, 27 November 2011
Tempat : Balairung Universitas Indonesia


KBGI
- Juara 1 : barudak dewa Polban
- Juara 2 : segentar alam Polsri
- Juara 3 : far tim ITS
* Kategori :
- Keindahan estetika dan lingkungan : tawang alun, Universitas Jember
- K3L : segentar alam Polsri
- Kesesuaian implementasi dan perencanaan terbaik : ken arok Unibraw
- Kinerja struktural : barudak dewa Polban
- Metoda pelaksaaan konstruksi : segentar alam Polsri

KJI
KJI BAJA
- Juara 1 : Universitas Jenderal Achmad Yani
- Juara 2 : Universitas Negeri Malang 
- Juara 3 : PNJ
* Kategori
- Jembatan terindah : Polban
- Metode konstruksi terealistis : PNJ
- Jembatan terkokoh :
- K3 terlengkap : PNJ
- Waktu pelaksanaan tercepat : Polinema
- Jembatan dengan kesesuaian implementasi terbaik : Universitas Jenderal Achmad Yani

KJI KAYU
- Juara 1 : ITS
- Juara 2 : Polinema
- Juara 3 : PNJ
* Kategori
- Jembatan terindah : Universitas Jenderal Achmad Yani
- Metode konstruksi terealistis : Universitas Jenderal Achmad Yani
- Jembatan terkokoh : ITS
- K3 terlengkap : ITS
- Waktu pelaksanaan tercepat : Universitas Negeri Malang
- Jembatan dengan kesesuaian implementasi terbaik : ITS

Dan selamat kepada Politeknik Negeri Jakarta sebagai Juara Umum KJI ke-7 :)
*dihitung berdasarkan frekuensi peringkat, juara kategori dan rekapitulasi nilai tertinggi









Sebuah Pencerdasan : Quo Vadis PILDIR PNJ 2012-2016, Mengenal Lebih Dekat

            Politeknik Negeri Jakarta (PNJ), salah satu politeknik pertama dan tertua di Indonesia, kini sedang menjalani serangkaian proses hajatan besarnya, pemilihan direktur PNJ periode 2012-2016. Disadari atau tidak, pemilihan direktur memiliki makna penting bagi keluarga besar PNJ. Jabatan puncak, dengan segala kewenangan yang diejawantahkan dalam berbagai kebijakan strategis yang dilakukan direktur tentunya akan membawa maju mundurnya PNJ kedepan. Kesalahan dalam mengambil kebijakan tentunya akan merugikan ratusan karyawan dan lebih dari 6.000 mahasiswanya, bahkan bisa berdampak pula terhadap masyarakat dan bangsa terutama dalam dunia pendidikan Indonesia. Begitu pula dengan kebijakan yang tepat tentunya akan membawa kebermanfaatan bagi keluarga besar PNJ, bangsa, bahkan dunia.
            Dengan segala peran dan tanggung jawab yang dipikulnya, seorang direktur haruslah seorang pemimpin yang mumpuni dibidangnya. Harus berorientasi melayani, menggabungkan set objectives dan kebutuhan PNJ dalam merumuskan berbagai kebijakannya. Oleh karena itu seorang direktur harus punya kapasitas kepemimpinan ideal dalam mengemban tugas 'pelayan umat' tersebut, ia haruslah memiliki karakter yang kuat, termasuk ‘bersih’ dalam setiap tindakannya,visioner pada perubahan yang membangun dan kemajuan untuk terus berkontribusi, harus pulaprofesional, baik dari sisi akademis maupun manajemen, serta harus bisa mengayomi mahasiswa dan membangun suasana akademis yang baik, tanpa menghilangkan daya kritis mahasiswayang tumbuh alami di organisasi kampus. Selain itu latar belakang pribadi yang baik pun diperlukan dalam mensupport segala kapasitas tadi, mulai dari aspek spiritual yang baik, hingga aspek sosialyang baik demi membangun komunikasi yang cerdas, elegan, dan egaliter dengan semua pihak yang terkait dengan politeknik seperti dosen, karyawan, dan mahasiswa.
            Sebelum menilik lebih jauh tentang Pemilihan Direktur PNJ 2012-2016, ada baiknya kita harus tahu siapa yang pernah menggoreskan sejarah memimpin PNJ 4 (empat) periode terakhir. Pada periode terakhir dengan nama Politeknik Universitas Indonesia, 1994-1999, kampus kita dipimpin olehIr.Bagio Budiardjo,M.Sc. Beliau kelahiran 20 Oktober 1945. Berasal dari Fakultas Teknik Universitas Indonesia (FTUI) Departemen Teknik Komputer. Menyelesaikan studi Insinyur (Ir.) dari FTUI, gelar Master of Science (M.Sc.) dari Departemen Komputer dan Sistem Informasi, The Ohio State University, Columbus, Ohio, USA dan gelar Doktor (Dr.) dari FTUI. Sekarang beliau telah bergelar Guru Besar (Profesor) dalam bidang Teknik Elektronika FTUI. Itulah Prof. Dr. Ir. Bagio Budiardjo M.Sc.
            Selanjutnya setelah habis masa jabatannya, terpilihlah Drs.Jusafwar,S.T. Beliau adalah dosen jurusan Teknik Mesin dan merupakan direktur pertama dari kalangan internal PNJ. Lahir pada 14 Maret 1958, menyelesaikan gelar Doktorandus (Drs.) pada bidang Pendidikan Teknik Mesin dari IKIP Padang, sekarang Universitas Negeri Padang tahun 1987.
            Ir.Heddy Rohandi Agah,M.Eng. adalah direktur PNJ yang ke-5. Lahir di Bogor, 11 April 1951 dan tercatat sebagai dosen tetap Departemen Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Indonesia. Pakar Transportasi ini menyelesaikan gelar Insinyur (Ir.) dari Teknik Sipil FTUI kemudian gelar Master of Engineering (M.Eng.) pada Transportation Engineering dari Asian Institute of Technology, Thailand. Masa bakti beliau sebagai direktur PNJ 2003-2007 mengalami perpanjangan sampai tahun 2008 karena masalah pemilihan direktur saat itu belum final. Beliau juga kembali mendaftarkan diri sebagai calon direktur PNJ periode 2008-2012 untuk kedua kalinya.
            Untuk yang ini pasti sudah tak asing bagi kita. Setelah terkatung-katung selama lebih dari 6 bulan, akhirnya Prof.Dr.Ir.Johny Wahyuadi Mudaryoto Soedarsono,DEA. dilantik menjadi Direktur Politeknik Negeri Jakarta periode 2008-2012 oleh Menteri Pendidikan Nasional saat itu, Prof.Dr.Bambang Soedibyo pada hari Kamis, 27 Maret 2008. Beliau lahir di Malang pada 17 September 1956, meraih gelar Insinyur (Ir.) dari Jurusan Teknik Metalurgi FTUI pada tahun 1985. Gelar DEA tahun 1990 dan Doktor (Dr.) tahun 1993 beliau peroleh dari Ecole Europeenne de Chime, Polymeres et Materiaux, Strasbourg, Perancis. Beliau dikukuhkan sebagai Guru Besar (Profesor) Fakultas Teknik Universitas Indonesia pada 20 Juni 2007. Bidang kepakarannya adalah Korosi dan Perlindungan Material serta menaruh minat pada penelitian dalam bidang Metalurgi Ekstraksi. Saat ini beliau satu-satunya direktur Politeknik yang bergelar Profesor di Indonesia. Dibantu oleh Drs.Sri Wahyono,M.Si., Dewi Winarni Susyanti,S.E.,M.Si., Drs.Agus Setiawan,M.Kom. dan Agung Budi Broto,S.T di jajaran pembantu direktur berturut-turut di bidang Akademik, Keuangan, Kemahasiswaan dan Kerjasama. Pak Johny, demikian akrab di sapa adalah seorang yang aktif dan produktif, Prof Johny telah menghasilkan lebih dari 97 paper baik skala nasional maupun internasional dan berbagai penghargaan pun telah beliau torehkan. Namanya pun sempat diisukan masuk ke dalam bursa calon Menteri Lingkungan Hidup dalam Kabinet Indonesia Bersatu jilid II di tahun 2009 lalu.
            Lalu siapakah direktur PNJ selanjutnya? Saat ini telah terbentuk Panitia Pemilihan Direktur (PPD). Segala ketentuan Pemilihan Direktur (Pildir) PNJ periode 2012-2016 ini merujuk padaPeraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 2010 tentang Pengangkatan dan Pemberhentian Rektor/Ketua/Direktur pada Perguruan Tinggi yang Diselenggarakan oleh Pemerintah. Adapun tahapan Pildir diawali dengan penjaringan Bakal Calon (Balon) Direktur pada tanggal 7-19 November 2011. Berdasarkan Permendiknas Pasal 4 dapat diketahui bahwa persyaratan untuk diangkat sebagai Direktur sebuah Politeknik antara lain dosen PNS, berusia tidak lebih dari 60 tahun, memiliki pengalaman manajerial di lingkungan perguruan tinggi paling rendah sebagai ketua jurusan atau sebutan lain sekurang-kurangnya 2 (dua) tahun, berpendidikan paling rendah Magister (Strata 2) dan menduduki jabatan akademik paling rendah Lektor.
            Dari hasil penjaringan tersebut, ada 6 Balon Direktur PNJ. Mari kita kenalan satu per satu.
1.     Ir.Fauzri Fahimuddin,M.Sc.Eng.,D.Eng. Beliau lahir tanggal 6 Februari 1959. Mantan Pembantu Direktur I Bidang Akademik PNJ tahun 2004-2008 ini tercatat sebagai dosen tetap Jurusan Teknik Sipil PNJ pengampu mata kuliah Konstruksi Baja dan Konstruksi Bangunan Sipil. Beliau sekarang menjabat sebagai Dekan Fakultas Teknik Universitas Pancasila Jakarta. Gelar Insinyur (Ir.) diraih pada 3 Agustus 1987 dari Departemen Teknik Sipil FTUI. Gelar Master of Science Engineering (M.Sc.Eng.) diraih pada 31 Maret 1994 dalam bidang ilmu Fatigue pada Jembatan Baja dari Technical University of Denmark serta gelar Doctor of Engineering (D.Eng.) dari TIT Japan tahun 2001. Dalam berbagai media, salah satunya majalah ternama Tempo, menyebut beliau sebagai Pakar Jalan dan Jembatan Indonesia dari PNJ.
2.     Drs.Agus Setiawan,M.Kom. Lahir tepat pada hari kemerdekaan Indonesia tanggal 17 Agustus tahun 1958. Pak Agus, demikian akrab di sapa, pernah menjabat sebagai Ketua Jurusan Teknik Elektro PNJ dan Pembantu Direktur III Bidang Kemahasiswaan Politeknik Negeri Jakarta dua periode berturut-turut hingga kini. Gelar Doktorandus (Drs.) diraih pada 15 Oktober 1982 dari Jurusan Matematika Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan (IKIP) Jakarta sekarang Universitas Negeri Jakarta (UNJ). Dosen pengampu mata kuliah Matematika Terapan ini baru saja merampungkan Gelar Magister Komputer (M.Kom.). Dalam bidang Kemahasiswaan namanya tidak hanya di kenal di internal PNJ saja, beliau juga beberapa periode hingga saat ini menjabat sebagai Ketua Badan Koordinasi Kemahasiswaan (Bakorma), sebuah organisasi kumpulan Pudir III Bidang Kemahasiswaan Politeknik Seluruh Indonesia.
3.     Nur Fauzi Soelaiman,S.T.,M.Kom. Beliau lahir pada 20 September 1958. Menjabat sebagai Ketua Jurusan Teknik Elektro PNJ dua periode berturut-turut hingga saat ini. Beliau meraih gelar Sarjana Teknik (S.T.) dari Program Teknik Elektronika Universitas Nasional (UNAS) serta gelar Master Komputer (M.Kom.) dari Sekolah Tinggi Teknologi Telkom (STT Telkom) sekarang ITT Telkom. Dosen pengampu mata kuliah Perancangan Telkom dan Instalasi Jaringan Telepon dan Komputer ini mewakili PNJ dalam Seameo Regional Open Learning Centre (SEAMOLEC) yaitu suatu organisasi pemerintah yang membantu negara-negara anggota Southeast Asian Ministers of Education Organization (SEAMEO) untuk mempromosikan dan mendorong pembelajaran terbuka dan jarak jauh. SEAMOLEC pada 19-20 Oktober 2011 lalu mengadakan acara 14th Governing Board Meeting yang melibatkan delegasi 10 negara ASEAN. Hubungan PNJ dengan SEAMOLEC semakin terjalin karena jurusan Teknik Elektro yang saat ini dipimpin Pak Fauzi sering melakukan kerjasama dalam berbagai bidang akademik seperti pembukaan program studi Teknik Komputer dan Jaringan.
4.     Abdillah,S.E.,M.Si. Lahir pada 9 Maret 1959. Meraih gelar Sarjana Ekonomi (S.E.) pada 11 November 1987 dari Jurusan Ekonomi/Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Jember (UNEJ) dan gelar Magister Sains (M.Si.) pada 4 Januari 2007 dari Program Studi Administrasi Bisnis Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia (FISIP UI). Saat ini beliau tercatat sebagai dosen tetap pada jurusan Administrasi Niaga/Bisnis PNJ pengampu mata kuliah Matematika Keuangan dan Statistik. Perlu diketahui, pada pemilihan direktur tahun 2007 lalu Pak Abdillah juga masuk ke dalam bursa tiga calon Direktur PNJ bersama Prof.Dr.Ir.Johny Wahyuadi Soedarsono,DEA dan Ir.Heddy Rohandi Aggah,M.Eng. Beliau satu-satunya Balon Direktur PNJ yang berlatarbelakang non-teknik. Semoga ada tekad bulat yang baik untuk kemajuan PNJ sehingga beliau mendaftar lagi tahun ini.
5.     Budi Damianto,A.Md.,S.T.,M.Si. Lahir pada 8 Januari 1958. Memperoleh gelar Ahli Madya Politeknik (A.Md.) dari Politeknik Institut Teknologi Bandung (Poltek ITB) sekarang Politeknik Negeri Bandung (POLBAN) pada 10 Oktober 1987. Gelar Sarjana Teknik (S.T.) diraihnya dari Jurusan Teknik Sipil Institut Teknologi Sepuluh November (ITS) Surabaya pada 27 Agustus 1994. Gelar Magister Sains (M.Si.) diraihnya dari Jurusan Teknik Lingkungan Fakultas Teknik Universitas Indonesia (FTUI) pada 13 Januari 2003. Beliau adalah mantan Ketua Jurusan Teknik Sipil periode lalu dan sekarang menjabat sebagai Ketua Unit Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (UP2M) PNJ. Pengampu mata kuliah Mekanika Tanah 1 dan 2, Pengantar AMDAL dan Kerja Proyek Perencanaan di Jurusan Teknik Sipil PNJ. 
6.     Kusumo Dradjad Sutjahjo,A.Md.,S.T.,M.Si. Lahir pada 8 Januari 1960 dan merupakan Balon Direktur PNJ termuda saat ini. Dosen tetap Jurusan Teknik Sipil PNJ ini, memperoleh gelar Ahli Madya Politeknik (A.Md.) dari Politeknik Institut Teknologi Bandung (Poltek ITB) sekarang Politeknik Negeri Bandung (POLBAN) pada 10 Oktober 1987. Gelar Sarjana Teknik (S.T.) dari Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Jayabaya pada 20 Juli 1995. Beliau juga telah merampungkan gelar Magister Sains (M.Si.) sesuai dengan persyaratan sebagai calon Direktur PNJ. Pengampu mata kuliah Alat Berat dan PTM, Teknik Lalu Lintas, Gambar Teknik dan Kerja Proyek Perencanaan. 
Itulah sedikit perkenalan dengan keenam bakal calon Direktur PNJ yang dikutip dari berbagai sumber terpercaya.
            Setelah melalui tahapan pertama, sesuai dengan Permendiknas No. 24 Tahun 2010 pasal 5, tahap berikutnya adalah penyaringan calon direktur yang dilaksanakan oleh Senat PNJ dalam sidang pleno tertutup yang direncanakan hari ini Selasa, 29 November 2011. Dalam tahap kedua ini akan dipilih 3 dari 6 orang bakal calon yang akan maju sebagai calon Direktur PNJ 2012-2016. Pada 5 Desember 2011, ketiga calon terpilih akan mengirimkan proker, visi-misi ke Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud). Baru pada tanggal 20 Desember 2011 direncanakan berlangsungnyapemilihan calon direktur dalam sidang pleno tertutup. Sidang pleno ini dihadiri para anggota senat PNJ dan Mendikbud atau pejabat yang diberi kuasa mewakili sebagaimana tercantum dalam pasal 6 ayat 2. Perlu diketahui, dalam proses pemilihan nantinya Mendikbud memiliki 35% hak suara dari total pemilih dan senat memiliki 65% hak suara dan masing-masing senat memiliki hak suara yang sama. Direktur terpilih adalah calon direktur yang memperoleh suara terbanyak. Apabila terdapat 2 (dua) orang calon direktur yang memperoleh suara tertinggi dengan jumlah suara yang sama, dilakukan pemilihan putaran kedua pada hari yang sama untuk memilih suara terbanyak dari kedua calon direktur tersebut. Masa jabatan direktur adalah 4 (empat) tahun dan dapat dipilih kembali untuk 1 (satu) kali masa jabatan sesuai pasal 8.
            Adapun Senat PNJ saat ini terdiri dari 30 orang yaitu :
1.     Direktur PNJ : Prof.Dr.Ir.Johny Wahyuadi M. Soedarsono,DEA.
2.     Pudir I Bidang Akademik : Drs.Sri Wahyono,M.Si.
3.     Pudir II Bidang Keuangan : Dewi Winarni Susyanti,S.E.,M.Si.
4.     Pudir III Bidang Kemahasiswaan : Drs.Agus Setiawan,M.Kom (juga Balon)
5.     Pudir IV Bidang Kerjasama : Agung Budi Broto,S.T.
6.     Ketua Jurusan TS : Sidiq Wacono,S.T.,M.T.
7.     Ketua Jurusan TM : Fachruddin,S.T.,M.T.
8.     Ketua Jurusan TE : Nur Fauzi Soelaiman,S.T.,M.Kom. (juga Balon)
9.     Ketua Jurusan AK : Agus Supriyadi,S.E.,M.M.
10.   Ketua Jurusan AN : Kadunci,S.E.,M.Si.
11.   Ketua Jurusan TGP : Drs.Cecep Gunawan
12.   Perwakilan Jurusan Teknik Sipil : Kusumo Dradjad Sutjahyo,S.T.,M.Si (juga Balon), Drs.Afrizal Nursin,S.T.,M.T.,  Amalia,S.Pd.,SST,M.T. dan Dyah Nurwidyaningrum,S.T.,M.M.,M.Ars.
13.   Perwakilan Jurusan Teknik Mesin : Dra.Ariek Sulistyowati, Drs.Moch.Sholeh,S.T., Drs.Almahdi Kadir, dan Drs.Elwas Amran,S.H.
14.   Perwakilan Jurusan Teknik Elektro : Dr.Drs.Ahmad Tossin,S.T.,M.T., Dra.B.S.Rahayu Purwanti,M.Si., Drs.Ir.Supriyadi Nasution dan Drs.Jamser Simanjuntak
15.   Perwakilan Jurusan Akuntansi : R. Elly Mirati,S.E.,M.M., Nedsal Sixpria,S.E.,Ak.,M.M., Atyanto Mahatmyo,S.E.,Ak.,M.M. dan Mulia Nasution,S.E.,M.M.
16.   Perwakilan Jurusan Adm. Niaga/Bisnis : Dra.Iis Mariam,M.Si. dan Dra.Lenny Brida,M.Si.
17.   Perwakilan Jurusan Teknik Grafika & Penerbitan : Zaenal Arifin,S.H.
           Semoga Senat PNJ dapat memilih dengan hati jujur, tanpa intervensi dari pihak manapun, semua memiliki niat yang tulus untuk kemajuan PNJ. Suara Senat bak Suara “Tuhan”, meski banyak perguruan tinggi sudah melibatkan berbagai komponen civitas akademika dan masyarakat kampus dalam Pildir (tidak terkecuali seharusnya PNJ), apapun yang terjadi di ranahcommon sense, hati nurani hingga ‘nalar intelek’ atau ‘pure reason’ semua masyarakat kampus namun toh pada akhirnya keputusan ada di tangan senat. Senatlah yang punya otoritas penuh.
          Mahasiswa memang tidak memiliki hak pilih dalam pemilihan Direktur PNJ mendatang, namun kita tetap memiliki hak bersuara. Tak bisa dipungkiri, masih ada jarak yang terbentang antara idealita dan realita. Masih ada ketidakpastian akan masa depan PNJ. Keluarga besar PNJ, terutama mahasiswa sebagai mayoritas sejatinya harus berupaya maksimal untuk bergerak menikahkan idealita dengan realita tersebut demi kemajuan PNJ di masa yang akan datang. Mahasiswa PNJ berhak untuk mengajukan tawaran konsep dan agenda reformasi PNJ kepada para calon Direktur PNJ.
          Untuk mewujudkan hal tersebut, saran dari penulis sebagai alumni, elemen IKM PNJ seyogyanyamenyusun ekskalasi gerakan terkait pemilihan direktur ini. Dimulai dengan pengumpulan informasi dan pengkajian peraturan pemilihan direktur, dialog terbuka dengan pihak Senat selaku panitia pemilihan direktur untuk memberikan keleluasaan bagi seluruh mahasiswa untuk menggali informasi sebanyak-banyaknya terkait pelaksanaan pemilihan direktur ini, penyebaran angket (polling) dengan menyebar kuesioner kepada mahasiswa, karyawan dan dosen terkait dengan evaluasi kinerja direktur terdahulu, disertai dengan gambaran direktur ideal sertaagenda reformasi PNJ yang dibutuhkan, konsolidasi Ikatan Keluarga Mahasiswa PNJ untuk merumuskan hal yang akan dibawakan di sidang pleno, dan dalam menunggu proses penetapan dari Mendikbud, coba diupayakan dialog terbuka antara tiga calon direktur dengan sivitas akademika PNJ guna memfasilitasi sivitas akademika PNJ dalam mengetahui dan mengenal lebih dalam lagi pemikiran-pemikiran calon pemimpin yang akan mengusung PNJ 4 (empat) tahun ke depan, dan upaya terakhir yang coba bisa dilakukan ialah ingin menuangkannya dalam kesepakatan tertulis atau yang biasa disebut kontrak sosial. Hal ini dilakukan agar direktur terpilih sejak awal mengetahui kebutuhan dan aspirasi keluarga besar PNJ, yang mayoritas didalamnya ialah mahasiswa.

           Semoga Direktur PNJ ke-7 yang terpilih dapat mengemban amanah dengan baik, pikirannya fokus dan hatinya 100% hanya untuk kemajuan almamater tercinta, Politeknik Negeri Jakarta. Jayalah terus PNJ!!!

Penulis,


Fadly Alwahdy
Alumni AK’08 dan
Pemerhati Kampus

NB : Tulisan ini bersifat informatif, objektif dan tidak mengunggulkan balon manapun, bersumber dari Permendiknas No. 10 tahun 2004, Data Dosen PNJ dan FTUI, Majalah Warta Politeknik, berbagai artikel, jurnal, publikasi di berbagai media dan website terpercaya. Seluruh sumber ada pada penulis dan dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Semoga bermanfaat!



Jumat, 07 Januari 2011

Pelantikan Lembaga Formal




Sabtu, 01 Januari 2011

Perhitungan Balok dengan SAP

Ada contoh kasus seperti gambar di bawah ini:
SAP2000 balok 001

Versi SAP yang kami gunakan adalah SAP2000 Student Version 7.4.0, gratis, jadi tidak ada beban moral untuk digunakan dan disebarluaskan. :)

Model SAP2000 dari balok di atas adalah seperti gambar di bawah. (klik untuk memperbesar)
SAP2000 balok 002

Untuk menggambar model tersebut dengan cepat, bisa dengan menggunakan cara:

1. Klik menu File → New Model From Template (pastikan unit yang aktif adalah kN-m)
2. Pilih “Continuous Beam” (pojok kiri atas)

SAP2000 balok 003

3. Number of spans = 2. Span length = 6 m. Restraints : Yes. Gridlines : Yes.
4. Gunakan satu window aktif saja. Tutup window 3-D view
5. Setelah model terbentuk, ubah panjang bentang kanan menjadi 4 m dengan cara:
* Klik ganda garis grid paling kanan, akan muncul kotak dialog “Modify Grid Lines”

SAP 2000 balok 004
* Ubah panjang bentang 2 menjadi 4 m.

SAP 2000 balok 005

Selanjutnya balok 1 (kanan) dan balok 2 (kiri) di-divide, dengan menggunakan menu Edit → Divide Frames, masing-masing menjadi elemen sepanjang 1 m.

nb : tujuan dari divide ini adalah sebagai kontrol lendutan. SAP2000 Student Version tidak bisa memberikan output nilai lendutan di sepanjang balok, walaupun dalam display bisa diperlihatkan bentuk lendutannya. Oleh karena itu, balok harus di-divide agar titik-titik ujung segmen bisa ditampilkan nilai lendutannya.
SAP versi terbaru (saya lupa mulai versi berapa), sudah bisa menampilkan besarnya lendutan di sepanjang balok, jadi tidak perlu di divide.

Cara Divide:

1. Select balok 1 (kanan), klik menu Edit → Divide Frames. Isikan Divided Into 4 frames. Last/First ratio = 1.
2. Balok 2 juga seperti itu, tapi Divided Into 6 frames.

Hal-hal lain yang perlu dicek antara lain:

1. Properti material beton

SAP 2000 balok 006
2. Frame Section

Untuk asumsi awal, kita gunakan balok ukuran 300X450.
Reinforcement type : beam, dengan concrete cover 60 mm.
Kok bukan 40 mm seperti pada soal? 40 mm itu adalah tebal selimut bersih, sementara yang di SAP2000 itu adalah cover to rebar center. Jadi, yang dimasukkan ke SAP2000 adalah 40 mm + 10 mm (asumsi diameter sengkang) + 0.5*19 (asumsi diameter tulangan utama D19).
Modification factor, di-set 1 dulu untuk semua. Nanti untuk perhitungan lendutan baru diganti.

SAP 2000 balok 007
3. Static Load Case Names

SAP 2000 balok 008
4. Load COmbinations.
Ada 3 kombinasi yang digunakan.
SERV = DL + LL, untuk menghitung lendutan
ULT1 = 1.4, untuk desain tulangan
ULT2 = 1.2DL + 1.6LL, untuk desain tulangan

SAP 2000 balok 009
5. Atur Analysis Option. Centang seperlunya.

SAP 2000 balok 010
6. Atur Preference → Concrete, sesuaikan koefisien dengan SNI-Beton

SAP 2000 balok 011
7. Assign Beban-Beban Yang Sesuai (Point & Uniform). Untuk Asigning beban kami anggap tidak ada masalah. Hati-hati dengan option Replace, Delete, dan Add pada kotak dialog

SAP 2000 balok 012

Lakukan analisis… RUN!

Setelah Run, cek dulu apakah tidak ada yang aneh dengan hasilnya. Bisa dengan cara mengecek defleksi, atau mengecek diagram gaya dalam, apakah sesuai dengan yang diharapkan.

DESAIN

Jika semuanya oke, kita lanjutkan dengan desain.
Yang harus diperhatikan antara lain:

1. Pastikan yang aktif adalah Concrete Design

SAP 2000 balok 013
2. Cek Design Combos, pastikan beban kombinasinya sudah tepat. Jika ada beban kombinasi yang tidak diinginkan/diperlukan, segera singkirkan.

SAP 2000 balok 014

Sebelum mengintip hasil desain, sebaiknya ubah dulu satuan yang aktif menjadi N-mm. Soalnya luas tulangan lebih enak dibaca jika menggunakan satuan mm. (Ada juga yang menggunakan cm, itu tergantung selera dan kebiasaan)

A. Desain Tulangan Balok B1 (Kiri)

Tulangan Lapangan (tengah bentang)

1. Klik kanan pada segmen yang mengalami momen lentur positif terbesar (segmen-3).

SAP 2000 balok 015
2. Pada kotak dialog “Concrete Design Information”, cari yang mempunyai nilai maksimum pada kolom “BOTTOM STEEL”. Sorot, kemudian klik Details.

SAP 2000 balok 016

SAP 2000 balok 017
3. Dari mana angka 1497.389 untuk required bottom rebar itu diperoleh?
Itu dari persamaan:
\dfrac{M_u}{bd^2} = \phi f_y \rho \big( 1 - \dfrac{f_y \rho}{1.7f'_c} \big)
Dengan mensubstitusi Mu, b, d (=390 mm), fy, dan f’c yang sesuai, kita bisa mencari nilai \rho = 1.2798 \% . Sehingga A_s = 1.2798 \% \times 300 \times 390 = 1497.389 \text{ mm}^\text{2}
4. Hitung tulangan yang digunakan.
D19 → 6 buah, As = 1698 mm2.
D22 → 4 buah, As = 1520 mm2.
Pakai 6D19. Kenapa bukan 4D22 yang luasnya lebih kecil tapi masih memenuhi kebutuhan? Alasannya nanti di bagian akhir.

Tulangan Tumpuan Kanan

1. Ada momen negatif, maka harus dihitung kebutuhan tulangan ATAS. Caranya sama dengan tulangan lapangan. Klik kanan pada segmen terakhir dari balok kiri.
2. Cari top reinf yang maksium, klik Details.

SAP 2000 balok 018
3. Kebutuhan tulangannya adalah 1388.261 \text{ mm}^\text{2}
4. Gunakan tulangan 5D19 (As = 1415 mm2).

Tulangan Tumpuan Kiri
Karena di tumpuan kiri tidak ada momen lentur, pakai saja tulangan minimum, 2D19 untuk tulangan bawah dan tulangan atas (As = 566 mm2).

B. Tulangan Balok B2 (Kanan)
Caranya sama dengan balok 1. Cari segmen yang mempuyai momen lentur positif maksimum.

SAP 2000 balok 019

SAP 2000 balok 020

Pada gambar di atas, momen ultimatenya adalah M_u = 18.74 \text{ kNm} sehingga, \dfrac{M_u}{bd^2} = 0.41 \text{ kNm}
Diperoleh \rho = 0.0013 ,
Atau A_s = 0.0013 \times 300 \times 390 = 152 \text{ mm}^2

PENTING!!
Nah, di sini perlu hati-hati. Perhatikan minimum rebarnya. Di situ tertulis 202.693. Sementara pada balok 1 (kiri), minimum rebarnya adalah 403.343, padahal ukuran penampangnya sama, mutu beton dan tulangannya juga sama, mengapa minimum rebarnya berbeda?

Coba kita cek tulangan minimum sebenarnya dari balok tersebut.
A_{smin} = \dfrac{1.4}{f_y} bd = \dfrac{1.4}{400} \times 300 \times 390 = 409.5 \text{mm}^2
Ternyata angka 403.343 itulah minimum rebar yang sebenarnya. Lalu, angka 202.693 itu darimana?

Pada butir 10.5.3 ACI-318-02, di situ disebutkan bahwa nilai minimum di atas (yang 403.343 itu) boleh tidak digunakan, asalkan tulangan yang dibutuhkan paling tidak sepertiga lebih banyak daripada yang diperlukan dari analisis.

Nah, dari analisis, kita kan perlu 152 mm2. Jika kita tambah sepertiganya, maka menjadi 152 + 50.7 = 202.7 !! Itulah tulangan minimum yang dihitung oleh SAP2000.

TAPI!!! TULANGAN MINIMUM INI TIDAK BOLEH DIGUNAKAN UNTUK BALOK BERUKURAN RELATIF KECIL!

Di bagian commentary ACI-318 tersebut, disebutkan bahwa ketentuan di atas (butir 10.5.3), hanya digunakan untuk balok yang berukuran besar dan masif. Di SNI Beton 2002 dengan jelas menuliskan hal ini (pasal 10.5.3).

Sementara balok yang digunakan di atas (300×450) termasuk balok kecil. Jadi, tulangan minimumnya harusnya 403.343 mm2. Jadi, kita bisa gunakan 2D19 untuk tulangan atas dan bawah balok 2 (kanan).

SUMMARY
Jadi, tabel balok sementara adalah sbb:

SAP 2000 balok 022

Nah, dari sini kita bisa jawab pertanyaan di atas, kenapa tidak menggunakan 4D22 pada tengah bentang balok B1? Jawabannya adalah, untuk memudahkan pelaksanaan, karena di lokasi yang lain (tumpuan balok B1 dan sepanjang balok B2 semuanya menggunakan D19). Untuk konstruksi sederhana yang mudah diawasi, penggunaan diameter yang bervariasi tidak jadi masalah. Tapi untuk skala yang lebih besar, hal seperti ini biasanya dihindari, untuk memudahkan pelaksanaan dan pengawasan. Bisa dibayangkan misalnya pada satu lantai terdapat beberapa balok yang menggunakan banyak variasi ukuran tulangan. Bisa-bisa tukangnya kebingungan dan salah pasang tulangan. :)

Catatan:
Di beberapa gambar detail penulangan output SAP2000 di atas, ada detail yang kami tandai dengan tanda silang (cross) merah! Yaitu di bagian Special Moment.

Bagian Special Moment HANYA digunakan untuk pemodelan struktur pemikul GEMPA tipe SRPMK (Sistem Rangka Pemikul Momen Khusus). Jadi, kalau hanya balok sederhana, balok banyak tumpuan, balok yang tidak memikul gempa, bagian Special Moment ini tidak perlu diperhatikan.

Angka Special Moment ini bisa dihilangkan dengan cara seperti gambar di bawah.
SAP 2000 balok 021

Bagaimana sebenarnya penggunaan Special Moment di atas? Insya Allah dibahas di lain kesempatan. :)

Sekali lagi, pesan sponsor… “hati-hati dengan tulangan minimum hasil output SAP2000, dan juga software yang lain.”. Kami belum mengecek SAP2000 versi terbaru, tapi metode yang mereka gunakan memang ada dasarnya (ACI-318), cuma penerapannya tidak sesuai.

bersambung[]
Desain sengkang (geser) dan kontrol lendutan dibahas di bagian kedua.

Software Beamax

Lama nggak ngulas tentang freeware. Kali ini kami coba perkenalkan sebuah software gratis, ringan, dan bermanfaat bagi yang membutuhkan. :) Nama softwarenya adalah BEAMAX. Mungkin beberapa pembaca sudah pernah mendengar namanya. Software ini tidak tergolong sebagai software populer di lingkungan teknik sipil khususnya struktur karena memang fiturnya sangat yang sangat minim.

Sesuai namanya, BEAMAX adalah software untuk analisis balok.
beamax01

Adapun input untuk Beamax adalah:

1. Material properties: E, I, dan A. (Sebenarnya luas penampang A di sini tidak ngaruh ke analisis.. hehe)
beamax02
2. Panjang total balok
3. Lokasi tumpuan sendi dan roll
4. Option apakah ujung kiri dan kanan terjepit (fixed) atau tidak
beamax03
5. Beban Terpusat
6. Beban Merata (hanya beban merata, tidak ada beban trapesium
maupun segitiga)
beamax04

Sementara outputnya adalah:
* Diagram Momen Lentur, momen lentur maksimum, dan momen lentur pada tumpuan
* Diagram gaya geser, gaya geser maksimum, dan gaya geser pada titik tertentu, dan gaya geser pada tumpuan
* Deformasi balok, besarnya lendutan maksimum, lendutan di titik tertentu, dan lendutan di ujung balok yang bebas (kantilever). Rotasi titik tidak diberikan

Keunggulan dari BEAMAX adalah:
* Sangat cepat dalam menghitung balok sederhana, satu atau lebih dari satu tumpuan.
* Tidak perlu Run. Output secara “realtime” akan ditampilkan saat itu juga. Misalnya saat menambah beban titik, output langsung diupdate seketika.
* Tampilan grafis cukup representatif untuk keperluan praktis
* Sangat cepat dalam mengecek balok sederhana dengan pembebanan sederhana juga.
* Untuk para praktisi bidang konstruksi, software ini sangat berguna untuk menyelesaikan masalah balok dengan praktis.
* Untuk yang sedang memperdalam ilmu bidang struktur, software ini bisa dijadikan pembanding terhadap hitungan manual maupun hasil analisis software lain.
* Sangat mudah dipelajari. Dalam waktu 5-10 menit, software ini sudah bisa dikuasai. Luar biasa bukan? :)

Adapun kekurangannya adalah:
* Tidak ada pengaturan Load Case dan Kombinasi Pembebanan
* Hasil output tidak bisa dibaca di sepanjang bentang balok
* Tidak ada library untuk material-material standar seperti baja, beton, dll
* Momen inersia harus ditentukan dari luar, entah itu dari tabel atau hitung sendiri
* Tidak ada support reaction. Tapi dari diagram momen dan geser sebenarnya bisa diketahui besarnya reaksi perletakannya

Adapun catatan tambahan dari kami antara lain:
* Kami tidak perlu menjelaskan bagaimana cara penggunaan software ini. Pokoknya sangaaat mudah, dengan syarat pengguna harus sudah mengerti konsep apa itu balok, tumpuan, dan pembebanan. hehe
* Software ini sangat praktis sewaktu mengecek kasus-kasus tertentu, misalnya: Balok sederhana diberi beban yang berbeda-beda, atau balok banyak tumpuan dengan kasus beban hidup berpola (pattern live load)
* Kami suka dengan tampilan grafis yang praktis, simpel, dan informatif, sehingga cocok dijadikan sebagai gambar ilustrasi atau pelengkap suatu laporan perhitungan struktur.
* Menu File->Print tujuannya untuk mencetak tampilan grafis saja
* BEAMAX menyediakan versi MS-Excel juga. Sedikit butuh waktu lebih lama untuk mempelajarinya (kira-kira 10-20 menit). Tampilan grafisnya biasa saja. Balok dibagi menjadi 50 segmen (elemen) sehingga informasi di tiap titik bisa diketahui
* Kekurangan-kekurangan di atas tidak menjadi maslah buat kami, karena hal-hal tersebut masih bisa ditolerir ataupun masih bisa diakali
* Ada BUG! Khusus untuk beban terpusat yang berada di ujung kantilever sebelah KIRI.
beamax05
Dari gambar di atas, coba cek kesalahannya di mana? Betul!, diagram gaya geser dan momennya salah. Harusnya di tumpuan kiri momen tidak sama dengan nol. Harusnya ada momen akibat beban terpusat di sebelah kiri. Bug ini bisa diperbaiki dengan menggeser beban terpusat tersebut sedikiiiiit ke sebelah kanan, katakanlah sebesar 0.001.
beamax06
Nah, gambar di atas adalah gambar yang benar. :)
* Jika dibandingkan dengan Atlas, kami lebih merekomendasikan Beamax, selain karena tampilannya yang informatif, juga karena Beamax bisa menghitung lendutan

BEAMAX bisa didownload di sini.
Atau bisa dicari juga di beberapa seach engine.

Silahkan didownload, dicoba, dan didiskusikan di sini, siapa tau ada yang menemukan Bug baru.. :)

Demikian. Semoga Bermanfaat.[]
from: duniatekniksipil.web.id